![]() |
raja Yosafat |
PENDAHULUAN
Pemimpin
adalah sosok yang menjadi sorotan, dan merupakan hal yang terpenting dalam
suatu organisasi baik di wilayah terkecil sampai dengan internasional maupun
mancanegara. Seorang pemimpin dipilih
untuk mengatur, menjadi teladan, megambil keputusan dan lain-lain, keberhasilan suatu organisasi sangat
ditentukan oleh seorang pemimpin, jadi bisa kita bayangkan sendiri apabila
dalam suatu negara atau daerah dipimpin oleh seorang pemimpin yang tidak
memiliki tanggung jawab dan orang yang tidak tahu bagaimana tugas dan tanggung
jawab atau fungsi seorang pemimpin itu sendiri maka oraganisasi tersebut akan
hancur berantakan.
Pemimpin
adalah suatu lakon peran dalam sistem tertentu, karenanya sesesorang dalam pran
formal belum tentu memiiliki
keterampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin, istilah pemimpin,
kepemimpinan pada mulanya berasal dari kata pimpin namun hal itu dipakai dalam
koteks yang berbeda, istilah kepemimpinan juga pada dasarnya berhubungan dengan
keterampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang[1]. Pandangan dunia memandang seroang pemimpin
itu basanya berdasarkan fisik, jabatan, kekayaan, pengaruh, latar belakang
keluarga yang baik yang walaupun demikian
itu juga benar tetapi bukan hal itu yang menjadi tolok sebagai kecocokan
seseorang dalam memimpin. Tetapi kali ini kita belajar pada satu yaitu raja
Yosafat, kita akan melihat bagaimana karakter seorang Yosafat dan
kepribadiannya serta bagaimanakah ia memimpin rakyatnya sehingga kita juga
dapat melihat bagaimana seorang pemimpin yang sejati dari seorang raja Yosafat
ini, Kiranya lewat tulisan yang saya sajikan ini dapat memberkati dan menolong
kita untuk menjadi pemimpin-pemimpin yang berhasil dikemudian hari. Terimakasih Tuhan memberkati.
PEMBAHASAN
A. Arti
kepemimpinan
Menurut
Wikipedia kepemimpinan adalah proses
memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah
"melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada
seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi.Dalam hubungan ini sang ahli
diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi. [2]
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan
bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang
sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan
intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik
seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman,
dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada
diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka
inginkan.
B. Kepemimpinan Menurut Para Ahli
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli - Pentingnya arti kepemimpinan
terlihat dari banyak para ahli yang memberikan pendapatnya dalam mendefinisikan
pengertian kepemimpinan. Pengertian kepemimpinan menurut para ahli adalah
sebagai berikut...
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli Luar Negeri
- George R. Terry (1972:458): Pengertian Kepemimpinan menurut George R. Terry adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi.
- Jacobs dan Jacques (1990:281): Pengertian kepemimpinan menurut Jacobs dan Jacques adalah sebuah proses memberi arti terhadap usaha kolektif, dan mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.
- Hemhiel dan Coons (1957:7): Menurut Hemhiel dan Coons, bahwa pengertian kepemimpinan adalah perilaku dari seseorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan dicapai bersama (shared goal).
- Wexley dan Yuki (1977): Pengertian kepemimpinan menurut Wexley dan Yuki adalah mempengaruhi orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku mereka.
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli
Indonesia
- Wahjosumidjo (1987:11): Pengertian kepemimpinan menurut Wahjosumidjo adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: kepribadian (personality), kemampuan (ability), dan kesanggupan (capability), kepemimpinan sebagai rangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antarhubungan atau interaksi antara pemimpin, pengikut dan situasi.
- Sutarto (1998b:25): Menurut Sutarto, pengertian kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain adalah situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- S.P.Siagian: Pengertian kepemimpinan menurut S.P.Siagian adalah kemampuan dan keterampilan seseorang untuk menduduki jabatan sebagai pimpinan dalam suatu pekerjaan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya supaya berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku positif ini memberikan sumbangna nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.
- Moejiono (2002): Pengertian kepemimpinan dimana menurut moejiono bahwa kepemimpinan adalah sebagai akibat penagaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya.
C. tugas dan
fungsi seorang pemimpin
1. Tugas Pemimpin
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin
adalah:
·
Pemimpin bekerja dengan orang lain : Seorang pemimpin
bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya,
staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik
orang diluar organisasi.
·
Pemimpin adalah tanggung jawab dan
mempertanggungjawabkan (akontabilitas): Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk
menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome
yang terbaik. Pemimpin bertanggungjawab untuk kesuksesan sifatnya tanpa
kegagalan.
·
Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan
prioritas : Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat
menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin
harus dapat mendelegasikan tugas- tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus
dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
·
Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
: Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat
mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan
seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
·
Manajer adalah forcing mediator : Konflik selalu
terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat
menjadi seorang mediator (penengah).
·
Pemimpin adalah politisi dan diplomat: Seorang
pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat,
seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
·
Pemimpin membuat keputusan yang sulit : Seorang
pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
2. Pemimpin
Sejati
Empat Kriteria Pemimpin Sejati
yaitu:
1. Visioner: Punyai tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa
para pengikutnya. Tujuan Hidup Anda adalah Poros Hidup Anda. Andy Stanley dalam
bukunya Visioneering, melihat pemimpin yang punya visi dan arah yang jelas,
kemungkinan berhasil/sukses lebih besar dari pada mereka yang hanya menjalankan
sebuah kepemimpinan.
2. Sukses Bersama: Membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk sukses
bersamanya. Pemimpin sejati bukanlah mencari sukses atau keuntungan hanya bag)
dirinya sendiri, mamun ia tidak kuatir dan takut serta malah terbuka untuk
mendorong orang-orang yang dipimpin bersama-sama dirinya meraih kesuksesan
bersama.
3. Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar (Teachable and Learn continuous):
Banyak hal yang harus dipelajari oleh seorang pemimpin jika ia mau terus
survive sebagai pemimpin dan dihargai oleh para pengikutnya. Punya hati yang
mau diajar baik oleh pemimpin lain ataupun bawahan dan belajar dari
pengalaman-diri dan orang-orang lain adalah penting bagi seorang Pemimpin.
Memperlengkapi diri dengan buku-buku bermutu dan bacaan/bahan yang positif juga
bergaul akrab dengan para Pemimpin akan mendorong Skill kepemimpinan akan
meningkat.
4. Mempersiapkan Calon-calon Pemimpin Masa depan: Pemimpin Sejati bukanlah
orang yang hanya menikmati dan melaksanakan kepemimpinannya seorang diri bagi
generasi atau saat dia memimpin saja. Namun, lebih dari itu, dia adalah seorang
yang visioner yang mempersiapkan pemimpin berikutnya untuk regenerasi di masa
depan. Pemimpin yang mempersiapkan pemimpin berikutnya barulah dapat disebut
seorang Pemimpin Sejati. Di bidang apapun dalam berbagai aspek kehidupan ini,
seorang Pemimpin sejati pasti dikatakan Sukses jika ia mampu menelorkan para
pemimpin muda lainnya.
B.
KEPEMIMPINAN KRISTEN
Kepemimpinan adalah suatu hubungan
antara pimpinan dan orang yang dipimpin, dengan berbagai engaruh yang
diberikannya sehingga para pengikutnya mengikuti apa yang diperintahkan
olehnya. Dalam diktat kepemimpinan kristen oleh Dr. Thomson Sialagan menyatakan
bahwa pemimpin itu dikenal melalui tindakan kepemimpinan yang diperlihatkan.
Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin itu dikenal baik buruknya oleh
anggota itu dapat diketahui pada saat ia melakukan suatu tindakan. seorang pemimpin Kristen tidaklah sama
dengan seorang pemimpin masyarakat dalam suatu negara. Cara kerjanya pasti
berbeda dan pekerjaanyapun berbeda.
Menurut Matius sobolim “Pemimpin Kristen bukanlah orang-orang yang
dipilih atas dasar kemampuan pribadinya, atau kekayaannya, atau pemaksaan suatu
keadaan dalam ruang lingkup yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu oleh suatu
keinginan. Pemimpin Kristen bukanlah seorang penguasa tunggal yang memaksa
orang-orang lain dalam jemaat untuk mengikuti keputusannya di atas dasar
kepentingan pribadinya. Tetapi memimpin dengan baik, melayani dan memelihara,
serta menjagai jemaat dan memberikan dirinya sendiri untuk pelayanan.” Pemimpin
Kriten itu ditetapkan bukan atas dasar pemilihan manusia semata tetapi
merupakan pemilihan Tuhan. Dalam Yoh
15:16 “bukan kamu yang memilih Aku,
tetapi Akulah yang memilih kamu”. Dari ayat diatas menyatakan bahwa
sebenarnya seorang Pemimpin Kristen merupakan pilihan TUHAN sendiri. Menjadi pemimpin Kristen berarti tidak menjebakkan dirinya pada roh
sekularisasi dalam memimpin, yaitu seorang yang dipenuhi Roh Kudus, yang
berjalan dalam iman dan menyebabkan orang lain menyerahkan dirinya kepada
Kristus dan bertindak dalam kuasaNya, Ef. 5: 18. I Kor. 2: 1-5, Titus 1: 5.
Atau lebih kepada essensinya, yakni seorang yang memiliki kerinduan besar untuk
membantu penggenapan Amanat Agung dalam generasi sekarang serta memimpin orang
lain dengan tujuan yang sama, Kol. 1: 25.[3][4]
SANG PEMIMPIN DALAM ALKITAB
RAJA YOSAFAT
( 2 Tawarikh
20:1-22.)
a.
LATAR BELAKANG
Yosafat (juga dieja Yehosafat; bahasa
Ibrani: יְהוֹשָׁפָט, Standar Yehoshafat
Tiberias Yəhôšāp̄āṭ ; " Yahweh adalah hakim"; bahasa
Yunani: Ιωσαφατ; bahasa
Latin: Josaphat; bahasa
Inggris: Jehoshaphat, Jehosaphat,
Josaphat, Yehoshafat) adalah putra raja Asa dan merupakan raja
Yehuda yang ke-4 (868-847 SM)
setelah Kerajaan Israel terpecah. Yosafat berumur 35 tahun pada waktu ia menjadi
raja dan 25 tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Azuba,
anak Silhi. (1
Raja-raja 22:41-51; 2
Tawarikh 17:1-20:37).
Yosafat adalah raja yang benar di mata Tuhan.
Raja Yosafat melihat bahwa karakter suatu bangsa ditentukan oleh
kualitas kehidupan penyembahan kita kepada TUHAN. Ia memurnikan karakter bangsa
Yehuda dengan cara memurnikan penyembahan bangsanya hanya kepada TUHAN. Ia
membuat bangsanya menjauhkan kekejian dari mata TUHAN sehingga TUHAN berkenan
kepada raja Yosafat dan rakyatnya.
Pemerintahan raja Yosafat adalah pemerintahan yang membawa pembaruan spiritual bagi bangsa Yehuda. Ia menetapkan agar rakyatnya tidak menyembah kepada Baal-baal, melainkan hanya kepada TUHAN. Lihat 2 Tawarikh 17:3-4.
Pemerintahan raja Yosafat adalah pemerintahan yang membawa pembaruan spiritual bagi bangsa Yehuda. Ia menetapkan agar rakyatnya tidak menyembah kepada Baal-baal, melainkan hanya kepada TUHAN. Lihat 2 Tawarikh 17:3-4.
Beberapa nama Yosafat dalam Alkitab
1.
Seorang pegawai negara pada zaman Daud dan Salomo (2 Samuel 8:16; 20:24; 1 Raja 4:3; 1 Tawarikh 18:15).
2. Seorang dari dua belas kepala daerah Israel pada pemerintahan Salomo (1 Raja 4:17)
3. Anak dan pengganti Asa, raja ke-4 kerajaan Yehuda (873-849 sM). Yosafat memperkuat Yehuda menentang agresi dengan membenahi beberapa kota di utara lalu menempatkan pasukan di sana (2 Tawarikh 17:2, 12-19). Ia mendobrak kebiasaan lama dengan membentuk perjanjian setara dengan Ahab, raja Israel, yang dikokohkan dengan pernikahan putri Ahab, Atalya, dengan putra Yosafat, Yoram (2 Tawarikh 18: 1; bandingkan 21 :6; 2 Raja 8: 18). Persekutuan baru ini mempengaruhi bangsa-bangsa lain, termasuk orang Filistin dan orang Arab, yang membawa upeti pada Yosafat (2 Tawarikh 17: 10-11). Tapi ikatan dengan Israel yg kemudian murtad, hampir membinasakan Yehuda sesudah Yosafat wafat (2 Raja 11: 1-3).
Yosafat terkenal karena taat kepada YHVH (1 Raja 22:42; 2 Tawarikh 20:32). Ia menghapus banyak ibadah kafir (1 Raja 22:43, 46) lalu menyediakan guru-guru Taurat yang berjalan keliling (2 Tawarikh 17:7-9). Dengan melantik hakim-hakim dalam kota-kota besar ia menata ulang sistem pengadilan, dan pengadilan tingkat banding berada di ibu kota Yerusalem (2 Tawarikh 19:4-11).
4. Bapak Yehu, raja ke- 10 Israel (2 Raja 9:2, 14).
2. Seorang dari dua belas kepala daerah Israel pada pemerintahan Salomo (1 Raja 4:17)
3. Anak dan pengganti Asa, raja ke-4 kerajaan Yehuda (873-849 sM). Yosafat memperkuat Yehuda menentang agresi dengan membenahi beberapa kota di utara lalu menempatkan pasukan di sana (2 Tawarikh 17:2, 12-19). Ia mendobrak kebiasaan lama dengan membentuk perjanjian setara dengan Ahab, raja Israel, yang dikokohkan dengan pernikahan putri Ahab, Atalya, dengan putra Yosafat, Yoram (2 Tawarikh 18: 1; bandingkan 21 :6; 2 Raja 8: 18). Persekutuan baru ini mempengaruhi bangsa-bangsa lain, termasuk orang Filistin dan orang Arab, yang membawa upeti pada Yosafat (2 Tawarikh 17: 10-11). Tapi ikatan dengan Israel yg kemudian murtad, hampir membinasakan Yehuda sesudah Yosafat wafat (2 Raja 11: 1-3).
Yosafat terkenal karena taat kepada YHVH (1 Raja 22:42; 2 Tawarikh 20:32). Ia menghapus banyak ibadah kafir (1 Raja 22:43, 46) lalu menyediakan guru-guru Taurat yang berjalan keliling (2 Tawarikh 17:7-9). Dengan melantik hakim-hakim dalam kota-kota besar ia menata ulang sistem pengadilan, dan pengadilan tingkat banding berada di ibu kota Yerusalem (2 Tawarikh 19:4-11).
4. Bapak Yehu, raja ke- 10 Israel (2 Raja 9:2, 14).
b.
PEMERINTAHAN
YOSAFAT
Pemerintahan
Yosafat umumnya berlangsung dengan baik. Kitab Tawarikh mencatat bahwa TUHAN
menyertai Yosafat, karena ia hidup mengikuti jejak yang dahulu dari Daud, bapa
leluhurnya, dan tidak mencari Baal-baal, melainkan mencari Allah ayahnya. Ia
hidup menurut perintah-perintah-Nya dan tidak berbuat seperti Israel (Utara).
Oleh
sebab itu TUHAN mengokohkan kerajaan yang ada di bawah kekuasaannya. Seluruh
Yehuda memberikan persembahan kepada Yosafat, sehingga ia menjadi kaya dan
sangat terhormat. Dengan tabah hati ia hidup menurut jalan yang ditunjukkan
TUHAN. Pula ia menjauhkan dari Yehuda segala bukit pengorbanan dan tiang
berhala, meskipun masih ada orang-orang yang mempersembahkan dan
membakar korban di bukit-bukit pengorbanan itu. Namun, sisa pelacuran bakti yang masih tinggal
dalam zaman Asa, ayahnya, dihapuskannya dari negeri itu. Yosafat
mengadakan kunjungan pula ke daerah-daerah, dari Bersyeba sampai ke pegunungan
Efraim, sambil menyuruh rakyat berbalik kepada TUHAN, Allah nenek moyang
mereka.
Kepemimpinan Yosafat adalah gaya pemimpin
yang berhikmat (2 Tawarihk 17:12) kepemimpinan demokratis, dan menjadi pengajar
kepada rakyat Yehuda) Setelah ia berunding dengan rakyat, ia
mengangkat orang-orang yang akan menyanyikan nyanyian untuk TUHAN dan memuji
TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka
orang-orang bersenjata, sambil berkata: "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi
TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" (2 Tawarikh
20:21) Kejatuhan kepemimpinannya Yosafat..... raja Yosafat menolong dan bersahabat dengan Raja Ahab yang hidup
sebagai orang fasik sehingga mereka berperang bersama-sama.(2 Tawarikh 18:1-34)
Raja Yosafat bersekutu dengan raja Ahazia yang fasik kelakuannya (2 Tawarikh
20: 35-37) Yosafat hidup dalam damai dengan raja Israel. Mengambil keputusan
untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya
berpuasa.Mendirikan tempat kudus untuk nama-Mu (2 Taw 17:5) Oleh sebab itu
TUHAN mengokohkan kerajaan yang ada di bawah kekuasaannya. Seluruh Yehuda memberikan
persembahan kepada Yosafat, sehingga ia menjadi kaya dan sangat terhormat.
KHARAKTER YOSAFAT
1.
Yosafat adalah
seorang raja yang bergantung pada Tuhan.
Meski
Yosafat seorang raja, dia tidak menjalankan segala sesuatunya sendiri menurut
kemauan dia. Dia mengandalkan Tuhan bahkan dia mengajak rakyatnya untuk
melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan. Yosafat tidak gengsi untuk
menyatakan kelemahan & ketakutannya kepada rakyatnya. Dirinya menyadari
kalau dia butuh Tuhan.., ”Kami tidak
tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepadaMu (2 Tawarikh
20:12)”. Di dalam ketakutan & kelemahannya ada iman berserah
kepada Tuhan & tidak mengalihkan pandangannya dari Dia.
2.
Yosafat
berunding dengan rakyatnya. (Rendah Hati)
Meski
Yosafat dan rakyatnya sudah melakukan doa & puasa (sepakat dalam alam roh),
Yosafat tetap berunding dengan rakyatnya (ayat 21). Yosafat melibatkan
rakyatnya dalam pengambilan keputusan. Yosafat juga tetap tunduk akan fungsi
dan otoritas dari imam lewi. Sikap Yosafat ini menunjukkan bahwa Yosafat adalah
pribadi yang rendah hati. Dia menyadari meski dia adalah seorang pemimpin yang
dapat bertindak apa saja dengan otoritas yang dimilikinya, dia tetap menghargai
fungsi setiap bagian di dalam pemerintahannya dan juga tetap melibatkan
rakyatnya dalam pengambilan keputusan. Kuasa kesepakatan menghasilkan kesatuan
yang mendatangkan kemenangan.
3.
Yosafat mengikuti Daud dengan menyembah Tuhan, tidak
menyembah berhala, dan hidup menurut perintah-perintah Allah
"Dan
TUHAN menyertai Yosafat, karena ia hidup mengikuti jejak yang dahulu dari Daud,
bapa leluhurnya, dan tidak mencari
Baal-baal, melainkan mencari Allah ayahnya. Ia hidup menurut
perintah-perintah-Nya dan tidak berbuat seperti Israel. Oleh sebab itu
TUHAN mengokohkan kerajaan yang ada di bawah kekuasaannya. Seluruh Yehuda
memberikan persembahan kepada Yosafat, sehingga ia menjadi kaya dan sangat
terhormat. Dengan tabah hati ia hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN.
Pula ia menjauhkan dari Yehuda segala bukit pengorbanan dan tiang
berhala." II Tawarikh 17:3 - 6
4. Yosafat percaya pada janji Tuhan
"Keesokan
harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak
berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan
penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap
teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"" II
Tawarikh 20:20
IMPLEMENTASI
TERHADAP KEPEMIMPINAN MASA KINI
Menjadi seorang pemimpin itu tidaklah mudah,
dan harus memiliki integrity bisa dijadikan teladan dan tentunya memiliki
kearifan dan bij aksana dalam melakukan segala tindakannya, saat ini belajar
dari tokoh Yosafat dalam kepemimpinannya, hal yang dapat kita implementasikan
dalam kehidupan kita yaitu:
1.
Menjadi
seorang pemimpin yang bergantung kepada Tuhan
Zaman
sekarang sulit sekali menemukan pemimpin yang mau mengakui kelemahan dan
ketakutannya kepada orang-orang di bawahnya, bahkan termasuk kepada rakyatnya.
Kita lebih cenderung melihat & menemukan pemimpin (atau diri kita sendiri
yang menjadi pemimpin) yang tidak ingin orang lain tahu apalagi bawahan kita
(termasuk rakyat) mengetahui kelemahan & ketakutan kita. Oleh sebab itu
kita belajar bahwa ketakutan Yosafat
adalah sisi manusia yang wajar & di dalam kelemahannya ini menunjukkan
kalau dia membutuhkan Tuhan.
2.
Menjadi
Pemimpin yang Rendah Hati
Walaupun
Yosafat adalah seorang pemimpin yang
dapat bertindak apa saja dengan otoritas yang dimilikinya, dia tetap menghargai
fungsi setiap bagian di dalam pemerintahannya dan juga tetap melibatkan
rakyatnya dalam pengambilan keputusan. Ia tidak mnyelewengkan kekuasaan yang
ada dengan bertindak semena-mena tetapi ia menghargai pendapat rakyatnya.
Pemimpin yang seperti ini sudah jarang ditemukan , kebanyakan pemimpin sekarang
malah sesuka hati melakukan kehendaknya tidak memperdulikan masyarakat dan yang
penting adalah kepuasan hati mereka terpenuhi.
Marilah
berusaha menjadi orang yang berintegritas
dan setia dalam perkara kecil maka Tuhan akan memberikan perkara yang
besar , setia dalam tanggung jawab kecil yang diberikan kepada kita baik itu
pemimpin dalam kelas, piket, ketua senat, bahkan pemimpin dalam jemaat ataupun
mungkin kita akan menjadi pemimpin negara sekalipun, sebaiknya kita terus
mengamalkan nilai-nilai positif dari raja Yosafat ini, sehinggaTuhan mau
berperkara dan melawat kepemimpinan kita dan dibuatnya berhasil
[1] Thomson Sialagan. Diktat Kepemimpinan Kristen. (STTBM:
Medan, 2018) hal 6
[4] http://sobolimmatius.blogspot.co.id/2013/06/materi-perkuliahan-program-pascahsarjan.html